Pengantar Pengkabelan dan Jaringan

Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
1

Wahyu Kelik
kelik@kresna.mine.nu
Pengantar
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain,
namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa.
Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan
laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer
bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga
menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik).
Akan dibahas sedikit tentang bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel
coaxial hingga teknologi laser. Keterbatasan pengalaman menyebabkan tulisan ini pun terbatas sifatnya.
Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan
Mungkin anda sudah bertanya di dalam hati, kok setiap pembahasan tentang jaringan komputer perlu
dibahas tentang topology computer network pada bagian awalnya? Tentu jawabnya bisa bermacammacam,
namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari
jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan
harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah network (baik home network, SOHO
network ataupun network kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network).
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan
syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright
yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan
penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari
IlmuKomputer.Com.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
2
Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering didengar pada umumnya
berkisar pada 3 bentuk (topology) jaringan komputer, yaitu
Ring Topology
sumber: Cisco Inc.
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian
rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya
(walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair).
Linear Bus Topology
sumber: http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel
Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network),
maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara
benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan
dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan
dengan client atau node).
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
3
Star Topology
sumber: http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah,
mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang
harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Pokoknya asal ada hub (yang masih
beres tentunya) maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah.
Dengan berbekal crimtool, kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah
membuat sebuah sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect)
maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan.
Paparan ketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi
merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas. Misalnya saja ada yang menyebut tree topology,
dimana sebenarnya topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada.
Tree Topology
sumber: http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
4
Nampak pada diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkan untuk
menghubungkan client atau node memanfaatkan star topology. Jadi bukanlah menjadi suatu hal yang
tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologi jaringan dengan topologi jaringan yang
lain.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
5
Contoh Beberapa Jaringan Universitas
sumber: http://www.cso.ui.ac.id/
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
6
Seperti nampak pada gambar di atas, JUITA (Jaringan Universitas Indonesia TerpAdu) memanfaatkan
beberapa topology. Untuk backbone di kampus UI Depok, JUITA dibangun di atas FDDI Ring 100Mbps.
Untuk menghubungkan ke client, ada mesin ES/1 yang digunakan untuk router. Karena kondisi di
lapangan (disebabkan batasan maksimum panjang kabel), tidak semua mesin ES/1 terhubung langsung
ke FDDI Ring, namun ada yang memanfaatkan mesin ES/1 lainnya untuk terhubung ke backbone. Dari
masing-masing mesin ES/1 ini kemudian dihubungkan menggunakan star topology ke masing-masing
gedung. Namun dari sambungan masing-masing star topology ini, sebenarnya memanfaatkan bus-linear
topology. Dengan memanfaatkan kabel FiberOptic sebagai sarana koneksi, dari mesin ES/1 ditarik
beberapa buah kabel. Dari kabel-kabel tersebut, ada yang berfungsi untuk kabel utama, namun ada juga
yang digunakan untuk kabel cadangan. Kabel-kabel tersebut kemudian dihubungkan ke hub utama
(menggunakan converter FO). Dari hub utama, untuk menghubungkan dengan gedung lain (yang
melewati outdoor space), digunakanlah kabel FO. Jadi hubungan dari mesin ES/1 ke hub ke gedung lain
dilewatkan adapter di main hub. Jika masih ada gedung lain, maka digunakan juga fiberoptic, dengan
sumber koneksi dari gedung terdekat. Dari masing-masing HUB utama ini, kemudian dihubungkan ke
hub lainnya dengan memanfaatkan star topology. Alasan utama pemilihan kabel fiberoptic untuk
outdoor space adalah dalam rangka mengurangi efek dari serangan petir. Sebab wilayah UI Depok
sangat rawan terhadap serangan petir. Sehingga diharapkan, kabel-kabel yang berada di outdoor space
tidak terganggu oleh adanya serangan petir.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
7
sumber: http://www.tamu.edu/
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
8
Jenis Jaringan, Jenis kabel dan Jenis Protocol
yang biasanya digunakan
Physical Topology Common Cable Common Protocol
Ring Fiber
Twisted Pair
Token Ring
Linear Bus Twisted Pair
Coaxial
Fiber
Ethernet
LocalTalk
Star Twisted Pair
Fiber
Ethernet
LocalTalk
Tree Twisted Pair
Coaxial
Fiber
Ethernet
Source: http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
9
Type dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah
pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP
unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Agustus 2003), yaitu:
Cable Type Feature
Type CAT 1 UTP
analog
(biasanya digunakan di perangkat telephone
pada umumnya dan pada jalur ISDN –integrated
service digital networks. Juga untuk
menghubungkan modem dengan line telepon).
Type CAT 2 UTP – up to 1 Mbits
(sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3 UTP / STP
16 Mbits data transfer
(sering digunakan pada topologi token ring atau
10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer
(biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5 UTP, STP – up to 100 MHz 100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced UTP, STP – up to 100 MHz
1 Gigabit Ethernet up to 100 meters – 4 copper
pairs
(kedua jenis CAT5 sering digunakan pada
topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps
atau pada FastEthernet 100Mbps)
Type CAT 6 up to 155 MHz or 250 MHz
2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)
Type CAT 7 up to 200 MHz or 700 Mhz Giga-Ethernet / 20.8 db
(Gigabit Ethernet)
Sumber: http://www.glossary-tech.com/cable.htm and http://www.firewall.cx/cabling_utp.php
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan
juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel
(isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk
menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator
sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang
sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau
electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga
kecepatan 1Gbps.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
10
Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter
lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut
sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai
berikut:
* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator
yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor
mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
* Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
* Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
* Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
* Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
* Setiap segment harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet
(sekitar 5 meter).
* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang
tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial
jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC
T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector
dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
* Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
* Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
* Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
* Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
* Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
* Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Istilah Jaringan dan Pengkabelan
Cable Comment
10 Base2
10-Mbps baseband Ethernet specification using 50-ohm thin coaxial cable. 10Base2, which
is part of the IEEE 802.3 specification, has a distance limit of 606.8 feet – 185 meters – per
segment.
http://www.sas.upenn.edu/~cns/10b2.htm
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
11
10 Base5
10-Mbps baseband Ethernet specification using standard (thick) 50-ohm baseband coaxial
cable. 10Base5, which is part of the IEEE 802.3 baseband physical layer specification, has a
distance limit of 1640 feet – 500 meters – per segment.
10BaseF 10-Mbps baseband Ethernet specification that refers to the 10BaseFB, 10BaseFL, and
10BaseFP standards for Ethernet over fiber-optic cabling
10BaseFB
10-Mbps baseband Ethernet specification using fiber-optic cabling. 10BaseFB is part of the
IEEE 10BaseF specification. It is not used to connect user stations, but instead provides a
synchronous signaling backbone that allows additional segments and repeaters to be
connected to the network. 10BaseFB segments can be up to 1.24 miles – 2000 meters – long.
10BaseFL
10-Mbps baseband Ethernet specification using fiber-optic cabling. 10BaseFL is part of the
IEEE 10BaseF specification and, while able to interoperate with FOIRL, is designed to
replace the FOIRL specification. 10BaseFL segments can be up to 3280 feet – 1000 meters –
long if used with FOIRL, and up to 1.24 miles – 2000 meters – if 10BaseFL is used
exclusively.
10BaseFP
10-Mbps fiber-passive baseband Ethernet specification using fiber-optic cabling. 10BaseFP
is part of the IEEE 10BaseF specification. It organizes a number of computers into a star
topology without the use of repeaters. 10BaseFP segments can be up to 1640 feet – 500
meters – long.
10BaseT
10-Mbps baseband Ethernet specification using two pairs of twisted-pair cabling (Category
3, 4, or 5): one pair for transmitting data and the other for receiving data. 10BaseT, which is
part of the IEEE 802.3 specification, has a distance limit of approximately 328 feet -100
meters – per segment
100BaseFX
100-Mbps baseband Fast Ethernet specification using two strands of multimode fiber-optic
cable per link. To guarantee proper signal timing, a 100BaseFX link cannot exceed 1312 feet
– 400 meters – in length. Based on the IEEE 802.3 standard
100BaseT
100-Mbps baseband Fast Ethernet specification using UTP wiring. Like the 10BaseT
technology on which it is based, 100BaseT sends link pulses over the network segment when
no traffic is present. However, these link pulses contain more information than those used in
10BaseT. Based on the IEEE 802.3 standard.
100BaseTX
100-Mbps baseband Fast Ethernet specification using two pairs of either UTP or STP wiring.
The first pair of wires is used to receive data; the second is used to transmit. To guarantee
proper signal timing, a 100BaseTX segment cannot exceed 328 feet – 100 meters – in length.
Based on the IEEE 802.3 standard
100BaseX
100-Mbps baseband Fast Ethernet specification that refers to the 100BaseFX and
100BaseTX standards for Fast Ethernet over fiber-optic cabling. Based on the IEEE 802.3
standard
Disadur dari: http://www.glossary-tech.com/cable.htm
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
12
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
(sumber: http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html)
Wire pair #1: White/Blue
Blue
Wire pair #2: White/Orange
Orange
Wire pair #3: White/Green
Green
Wire pair #4: White/Brown
Brown
Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight
cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan
untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu
merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak
menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini,
yaitu :
Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :
Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin 1 wire color: white/orange
Pin 2 wire color: orange
Pair#3 is connected to pins 3 and 6 like this:
Pin 3 wire color: white/green
Pin 6 wire color: green
Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut:
Pair#1
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
13
Pin 4 wire color: blue
Pin 5 wire color: white/blue
Pair#4
Pin 7 wire color: white/brown
Pin 8 wire color: brown
CROSSOVER CABLE
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
14
Dasar Koneksi untuk UTP Crossover Cable
Connector 1
Pinout
Connector 2
Pinout
1 3
2 6
3 1
4 OPEN
5 OPEN
6 2
7 OPEN
8 OPEN
pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2.
Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung
Rangkuman:
Crossover
Cable
Straight Through
Cable
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
1 Rx+ 3 Tx+ 1 Tx+ 1 Rc+
2 Rc- 6 Tx- 2 Tx- 2 Rc-
3 Tx+ 1 Rc+ 3 Rc+ 3 Tx+
6 Tx- 2 Rc-
6 Rc- 6 Tx
Daftar Pustaka
Baron, E Fowler. 1997-99. An Educator’s Guide to School Network. Florida Center for Instructional
Technology, College of Education, University of South Florida
[Online documentation: http://fcit.coedu.usf.edu/network/default.htm%5D
Glossary-tech.com. undated publication. Cable Glossary.
[Online documentation: http://www.glossary-tech.com/cable.htm%5D
Firewall.cx. undated publication. Unshielded Twisted Pair.
[Online documentation: http://www.firewall.cx/cabling_utp.php%5D
Kerr, Robert. 1996. Wiring Tutorial for 10BaseT Unshielded Twisted Pair (UTP). NetSpec. Inc.
[Online documentation: http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html%5D

Tinggalkan komentar